Ide bisnis bisa datang dari masa saja. Para pebisnis hebat kadang menemukan ide-ide baru melalui pengalaman kehidupan sehari-hari, yang kadang dianggap remeh.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menemukan ide kreatif jitu sederhana melalui kehidupan sehari-hari seperti dikutip dari entrepreneur.com:
Buatlah daftar kegiatan
Setiap saat, selalu saja ada tugas atau pekerjaan yang harus Anda selesaikan. Saat menjalani kehidupan sehari-hari, cobalah buat daftar kegiatan yang mungkin menurut orang lain bisa diabaikan, ditinggalkan, atau justru sulit dilakukan. Kadang, kegiatan seperti itulah yang bisa menjadi peluang potensial.
Mulailah dari pengalaman sendiri. Tanyakan diri sendiri, apa yang bisa membuat Anda sebal? Apa yang terasa mudah, menyenangkan, atau nyaman?
Berburu ide di tempat berbeda
Ide baru memerlukan kreativitas, karena itu cobalah datangi tempat-tempat yang beragam dan belum pernah Anda datangi sebelumnya. Anda mungkin saja menemukan ide hebat saat berlibur atau menemukan inspirasi tak terduga saat mendatangi pameran seni.
Bukalah mata lebar-lebar, maka Anda akan menemukan jawabannya. Seorang pemburu ide tidak hanya akan bertanya, tapi juga akan berusaha untuk merasakan sebuah pengalaman baru. Jangan pernah ragu untuk belajar hal baru, meski Anda rasa itu sulit dilakukan.
Lakukan observasi seluas-luasnya untuk dapat membantu Anda dalam memilih ide usaha Anda kelak.
Lihat bagaimana orang lain menyelesaikan masalah
Selalu saja ada situasi di mana Anda dihadapkan pada sebuah masalah. Cobalah untuk melihat bagaimana orang lain menyelesaikan masalah tersebut, karena ini merupakan kesempatan Anda untuk belajar. Lihat hal-hal sederhana, seperti bagaimana mini market mengatur inventaris mereka, bagaimana sebuah kemasan bisa memikat mata Anda, atau bagaimana Amazon bisa mendorong orang untuk belanja. Anda bisa meminjam atau menggunakan ulang ide-ide tersebut, lalu aplikasikan pada bisnis Anda.
Semangat berburu ide :)
Dalam berbisnis seorang entrepreneur harus memiliki empat pilar bisnis. Di antaranya, ide atau gagasan bisnis, visi bisnis, persiapan yang matang dan tindak lanjut.
Pasalnya, banyak orang sukses dalam berbisnis karena memiliki ide kreatif. Namun, entrepreneurship tidak cukup hanya pada sebatas ide saja, melainkan harus dibarengi dengan visi atau impian untuk memperjuangkan ide tersebut, dilanjutkan persiapan yang matang.
Setelah itu pelaku usaha baru melakukan aksi. Tanpa aksi tidak akan ada perubahan dalam bisnis. Jadi empat komponen itu harus berjalan seiringan agar bisnis bisa berjalan efektif.
Tak hanya itu, pilihan bisnis harus sesuai dengan panggilan jiwa agar pelaku usaha dapat menikmati usaha yang dijalankan. Pelaku usaha harus menemukan usaha yang menggugah jiwa dan menjadi istimewa dengan bisnis tersebut agar bisa lebih menikmati dan bekerja keras. Sehingga, ketika pelaku usaha mengalami kerugian mereka tetap menjalaninya dengan senang hati
Selain faktor di atas, hal lain yang perlu dibangun dalam berbisnis adalah strategi. Sebagai pebisnis, Anda harus optimistis bahwa Anda bisa, serta mengeti cara menghasilkan keuntungan dari usaha tesebut.
Persoalan utama untuk terjun dalam berbisnis salah satunya hambatan mental. Indikator dari hambatan itu di antaranya karena seseorang merasa telah berlindung di zona yang nyaman, merasa tidak kreatif, rendahnya komitmen, serta tidak fokus dalam menjalankan usaha.
Anda punya banyak ide bisnis? Anda bingung memilih mana yang paling tepat untuk Anda jalankan? Terlalu banyak berpikir dalam memilih ide bisnis mungkin menjadi salah satu faktor lambatnya Anda memulai usaha. Di sisi lain, jika terlalu cepat mengambil keputusan Anda takut akan gagal sehingga menimbulkan keraguan untuk melangkah.
Berikut dipaparkan beberapa langkah praktis, agar Anda semakin yakin memilih ide bisnis:
1. Observasi Sosial.
Observasi dapat Anda lakukan kapanpun dan dimanapun. Banyak berkeliling, berkunjung kebanyak lokasi, bergaul dengan semua orang, ciptakan percakapan, dan browsing di internet. Amati apa saja yang menjadi kebutuhan orang banyak, dan apa saja yang bisa menjadi peluang menurut Anda. Awal ide bisnis muncul bisa dimulai dari pemikiran sederhana yaitu: bahwa kita dapat berfungsi untuk membantu orang banyak dalam menyediakan produk jasa (layanan) atau produk barang sesuai yang dibutuhkan oleh mereka. Inilah titik peluang yang dapat diolah menjadi ide bisnis. Kemudian buatlah catatan akan semua hasil observasi Anda.
2. Antara Discovery Ideas Atau Inovative Ideas.
Ide dapat beragam rupa. Mungkin setelah melakukan pengamatan yang mendalam, Anda menemukan sesuatu hal yang baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh siapapun, hal ini sangat mungkin untuk menjadi ide atau peluang bisnis, contoh ide discovery seperti halnya perusahaan Facebook dan Apple dimana mereka membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya dan hingga kini sangat berguna untuk banyak orang.
Namun mungkin juga Anda menemukan ide-ide inovatif hasil pengamatan Anda, yang berarti ide atau peluang bisnis tersebut sudah dijalani oleh usaha orang lain dan Anda berusaha untuk membuat ide atau peluang tersebut lebih canggih atau lebih praktis dan efisien atau lebih menyeluruh. Misalnya Anda menemukan ide katering makanan, dimana konsep usaha tersebut sudah banyak yang menjalani namun Anda memiliki inovasi ide dengan membuat usaha jasa katering makanan secara online berbasis website atau menggunakan aplikasi mobilephone untuk pemesanannya. Semakin otentik dan tajam sebuah ide, maka itu akan semakin membuat usaha Anda terlihat berbeda. Konsep yang unik dan berbeda tersebut akan menambah value pada usaha Anda dimata calon pelanggan.
3. Menyaring ide.
Tuliskan semua ide dan hasil pengamatan anda terkait ide-ide bisnis dari kehidupan sehari-hari. Lalu saringlah ide bisnis yang Anda miliki. Pastikan ide bisnis yang dipilih hanya yang benar-benar menghasilkan. Tak perlu ragu untuk mencoret peluang usaha yang kurang meyakinkan. Kumpulkan ide-ide tersebut dan buatlah daftar tertulis. Lalu mulailah membuat perencanaan bisnis dari ide yang sudah tersaring tersebut.
4. Pilih Yang Disukai dan Melekat Dihati Anda.
Menjalankan sesuatu disukai tentunya akan membuat kita semakin bergairah, bersemangat, tidak cepat bosan, selalu optimistis, dan pantang menyerah saat memulai usaha. Dari daftar ide usaha Anda, pilihlah beberapa yang paling disukai dan yang membuat Anda menjadi antusias. Asah dan gunakan juga intuisi bisnis Anda dalam menentukan ide atau peluang bisnis Anda yang kelak akan Anda jalani.
5. Sesuaikan Dengan Kekuatan dan Kelemahan Anda.
Menjalankan sesuatu disukai tentunya akan membuat kita semakin bergairah dan bersemangat, namun belum menjadi jaminan itu adalah ide bisnis yang dapat kita jalani dengan mudah. Oleh karenanya selain menyaring ide bisnis, perlu Anda lakukan pemetaan kekuatan seperti menggunakan analisa SWOT. Lalu kemudian mulailah membuat perencanaan bisnis berdasarkan ide bisnis yang sudah Anda yakini untuk dirintis.
6. Target Waktu.
Ukurlah berapa lama Anda dapat mewujudkan ide bisnis terebut. Kapan Anda memulainya? Langkah apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan ide bisnis tersebut? Jika Anda telah siap segera mulailah bisnis Anda.
------
Catatan: Sehebat-hebatnya dan secanggih-canggihnya sebuah ide bisnis tetaplah akan menjadi ide jika tidak segera dijalankan. Jika ide Anda adalah jalan menuju perwujudan mimpi Anda, maka tidak ada kata selain Action. Mulailah beraksi, mulai wujudkan ide usaha Anda. Lakukan sekarang :)
*Dari berbagai sumber.
Sebuah nama perusahaan bukan hanya tentang menemukan sesuatu yang terdengar benar. Apa yang Anda sebut usaha baru pasti membutuhkan keputusan penting di hari-hari awal perusahaan, termasuk menentukan nama. Nama usaha akan menentukan nama domain web Anda, merek dagang, dan bagaimana orang mengenali serta mengidentifikasi perusahaan Anda. Saatnya kita belajar dari beberapa perusahaan ternama dalam proses menentukan nama usahanya.
Berikut dibawah ini adalah enam tips yang perlu diingat dalam membuat nama perusahaan:
1. Hati-hati terhadap kemiripan bunyi.
Pendiri Wakefield, Tarek Pertew, menyarankan hindari penggunaan nama yang memungkinkan orang salah mengeja karena bunyinya yang sama. Seperti jika Anda memutuskan untuk menggunakan nama Phaser, mungkin orang akan mengiranya Faser, atau Fazer. Mereka akan mengetik domain ke browser dan menemukan merek yang salah.
2. Tunggu ide yang muncul tiba-tiba.
Ketika hendak membuat BloomThink, untuk nama media sosialnya, Billy Cripe meraih selembar kertas kosong dan menyuruh anggota keluarganya untuk menuliskan kata-kata yang menarik. Akhirnya putrinya menuliskan kata "bloom" (mekar) dan "think" (berfikir). Semua orang di meja mengatakan itu nama yang tepat.
Permulaan usaha butuh dikenalkan sering-sering, baik di pertemuan, presentasi, maupun telepon. Gunakan kata-kata yang mudah diingat, dilafalkan ke dalam keyboard, dan punya akurasi serta kemudahan.
3. Biarkan nama Anda menceritakan sebuah kisah.
Pertew mengatakan itu bukan berarti nama perusahaan harus panjang seperti cerita. Namun itu dapat dibantu dengan merek yang menghasilkan buzz. Contohnya, nama perusahaan Pertew, Wakefield, adalah nama karaketer dalam seri novel Tom Swift ke 1900.
4. Buatlah lebih personal.
Seringkali, nama perusahaan merupakan perpanjangan dari kepribadian Anda. Caroline Fielding mencoret-coret selembar kertas di malam hari, menuliskan tiga nama cucunya, Dean, Bryan, dan Steven. Dan dia menemukan anam Dryven untuk sebuah aplikasi iPhone. Nama ini lebih mudah diingat bagi pelanggan ketika tahu cerita pribadi di baliknya.
5. Jangan terlalu praktis.
Banyak perusahaan menggunakan nama seperti yang mengatakan apa yang dilakukan, seperti Accounting101. Itu mungkin kesalahan, kata CEO Charlie, Harun Frazin. Dia telah mencoba memikirkan nama Socialize.it dan Unclutter.it tapi akhirnya memilih nama Charlie karena itu agak esoterik.
"Tak seorang pun yang ingin memeberi nama dengan apa yang dilakukan, mereka ingin nama yang mewakili sesuatu yang lebih besar dari yang dilakukannya," katanya.
6. Pastikan Anda menyukainya.
Proses memilih nama bisa seketika menjadi hal yang bikin sakit kepala berat. CEO Capital Ridge Kingdom, Chris Zepf, mengatakan ia bersama mitra bisnisnya membuang ratusan jam untuk menentukan sebuah nama. Ia mulai dari nama dewa-dewa Yunani, sampai jalan-jalan di Kerajaan Ridge. Dan pada akhirnya ia memakai nama yang disukainya.
*Dari berbagai sumber
Setelah Anda memutuskan untuk berbisnis, mempunyai goal, dan mempunyai produk untuk dijual. Kini saatnya membuat model bisnis Anda. Dengan membuat model bisnis yang bisa mencapai goal Anda, ini bisa memudahkan Anda dalam mencapai life forever. Model bisnis ini mencerminkan cara kerja dari bisnis Anda.
Tung Desem Waringin, dalam tulisannya menjelaskan bagaimana cara membuat Goal Business Model sebagai berikut:
1. Menguntungkan Return Minimal 20% Per Tahun dari Modal
Yang pertama yang Anda diinginkan dari sebuah bisnis adalah dapat menguntungkan. Namun jika ternyata bisnis yang Anda kelolah sudah tidak menguntungkan, yang bisa dan harus Anda lakukan adalah memperbaikinya.
Namun, memperbaiki saja terkadang tidak mendatangkan hasil, dan jika itu terjadi Anda harus mengubah/ mengganti managemennya. Dan kalau usaha tersebut masih tidak berhasil, tidak ada salahnya jika Anda menjualnya.
Karena itu adalah usaha yang lebih baik dibandingkan jika Anda meneruskan suatu bisnis yang sudah jelas tidak produktif lagi, dibandingkan jika Anda harus meneruskan suatu bisnis yang sama sekali tidak menguntungkan walaupun Anda sudah membuatnya menjadi lebih menguntungkan.
Tapi yang harus Anda ingat, beri waktu untuk Anda berpikir dan menganalisa apakah akan benar-benar dijual atau tidak. Karena jika Anda tidak memberikan waktu untuk Anda berpikir dan menganalisanya, siapa tahu bisnis Anda akan meledak untuk ke depannya.
2. Layak Tumbuh, Punya Masa Depan dan Keunggulan Bersaing yang Jelas
Memilih produk untuk dibisniskan yang sesuai dengan Tren sekarang yang dapat diandalkan sampai dengan ke depannya. Selain itu juga memiliki keunggulan yang dapat dilebihkan daripada produk yang serupa.
Contohnya:
Mungkin waktu dulu Anda pernah mendengar alat komunikasi Pager. Ini adalah alat komunikasi yang booming pada masa lalu. Dan jika Anda menjual produk ini di masa sekarang, Anda akan kalah saing dan bahkan Anda akan langsung gulung tikar. Karena di sekarang sudah ada produk yang lebih canggih dan juga lebih bisa diandalkan dari pada Pager.
Jika Anda ingin menjual produk, sebisa mungkin sesuaikan dengan tren yang sekarang ini sedang banyak dipakai/ banyak dicari oleh banyak orang. Kalau perlu, Anda dapat menciptakan suatu produk yang dapat dipakai oleh banyak orang dan menciptakan tren Anda sendiri/ tren yang akan booming ke depannya.
3. Jalan Dengan atau Tanpa Kita
Jika Anda mempunyai sebuah bisnis dan bisnis Anda sukses ke depannya, secara tidak langsung Anda akan membuat bisnis yang lainnya untuk lebih bisa menguntungkan Anda dari pada Anda hanya ketergantungan dengan bisnis Anda yang pertama.
Nah, jika Anda sudah membuat bisnis yang baru maka secara tidak langsung harus beralih dan sebagian besar waktu Anda harus beralih ke bisnis Anda yang baru. Di sini Anda harus dapat menentukan apakah Anda dapat meninggalkan sementara bisnis Anda yang lama dan beralih ke yang baru.
Karena Anda membangun bisnis yang baru dan ingin mempunyai Aset yang lebih dibandingkan yang sekarang, namun jika ternyata bisnis Anda yang lama tidak bisa berjalan tanpa Anda. Sebaiknya Anda menunda untuk membuat bisnis yang baru dan melakukan training kepada bisnis yang lama Anda untuk lebih bisa berjalan tanpa Anda.
Karena Anda ingin mempunyai Aset, jika bisnis tersebut tidak dapat ditinggal oleh Anda. Maka Andalah yang menjadi Aset dari bisnis Anda tersebut.
*Dari berbagai sumber
Bagi seorang pebisnis profesional mungkin akan mudah dalam menyusun rencana dalam memulai atau memajukan suatu bisnis. Tetapi bagi pebisnis pemula, hal ini mungkin merupakan hal yang sulit. Tentunya, diperlukan langkah-langkah khusus agar membuat rencana bisnis menjadi lebih mudah. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan agar dapat membuat rencana bisnis dengan mudah:
Pertama, tuliskan apa yang dapat dijadikan peluang usaha. Ambil tiga peluang usaha yang paling Anda sukai, tentunya yang paling dekat dengan kemampuan skill Anda.
Tentukan peluang bisnis yang paling mungkin Anda kerjakan dalam waktu dekat. Bila Anda sudah menemukan peluang bisnis tersebut, maka Anda bisa memulainya segera mungkin. Lakukanlah dengan langkah kecil dahulu tetapi harus cermat supaya tidak mengalami kegagalan.
Susunlah strategi pemasarannya, sebab tanpa hal itu bisnis tidak akan mudah berkembang.
Catat, berbisnislah sesuai dengan kemampuan modal yang ada. Catat semua cash flow dalam usaha Anda, kapan bisa balik modal dan kapan dapat meraup keuntungan. Tulislah dalam suatu rencana, berapa uang yang harus Anda simpan untuk memajukan bisnis. Misalnya untuk sewa tempat, pemasaran, untuk mendatangkan bahan mentah, dan sebagainya.
Buatlah penelitian kecil tentang kelemahan dan kelebihan kompetitor (pesaing). Kelemahan kompetitor bisa dijadikan keunggulan dalam berbisnis. Misalnya, kompetitor Anda tidak melaksanakan pembayaran melalui kredit, namun Anda bisa menerima pembayaran dengan kredit. Catatlah segala kegagalan yang pernah terjadi. Ambil dan jadikan suatu pelajaran. Agar kegagalan yang terjadi tidak akan pernah terulang kembali.
*Dari berbagai sumber.
Membangun bisnis tentu memerlukan strategi jitu. Sebab, dalam berbisnis kita akan menghadapi tantangan dan kendala yang cukup berat. Terkadang seseorang menjalankan bisnis tanpa mengunakan strategi. Tentu, hasil usahanya tidak optimal dan kemungkinan besar akan mendatangkan kerugian.
Berikut beberapa hal yang harus Anda pahami dalam menjalankan bisnis:
Pilih sesuai dengan kemampuan dan gaya hidup
Kemampuan dan gaya hidup dapat di kolaborasi kan menjadi hal penting yang dapat memulai bisnis Anda. Misal, Anda memiliki kemampuan dalam dalam membuat berbagai jenis makanan dan gaya hidup Anda mengikuti perkembangan zaman maka Anda dapat membuka restoran.
Perbanyak jaringan
Jaringan di sini adalah berbagai aspek yang memiliki kontribusi pada bisnis Anda. Sebagai contohnya, Jika anda ingin membuka bisnis kuliner, maka perbanyak relasi yang memiliki pengetahuan seputar kuliner, penyedia bahan bahan untuk jenis kuliner yang Anda buka. Dengan adanya banyak relasi, anda juga dapat melakukan promosi dengan mudah.
Tentukan modal
Usaha sukses bukan berarti usaha yang langsung besar, usaha yang sukses dapat menunjukan perkembangan dalam hal positif yang dapat menunjukan keuntungan untuk pengusahanya. Begitu pun dengan modal, untuk modal Anda tak perlu memikirkan banyak modal, namun berfikirlah bagaimana dengan modal sedikit namun dapat berjalan dan mengembangkan usaha Anda.
Target
Buatlah target untuk usaha Anda. Tak perlu menargetkan keuntungan yang sangat besar, pastikan target Anda realistis.
*Dari berbagai sumber.